Kondisi
persaingan bisnis saat ini sangatlah ketat, sehingga setiap perusahaan akan berupaya
mengarahkan seluruh strategi untuk mampu memenangkan persaingan bisnis sehingga
perusahaan tidak hanya survive tetapi juga memiliki pertumbuhan yang baik
sesuai dengan impian setiap pengelola perusahaan.
Dalam
upaya meningkatkan keunggulan bersaing, banyak perusahaan memusatkan perhatian
pada strategi eksternal, dari meningkatkan promosi hingga terobosan-terobosan
pemasaran lainnya untuk mendongkrak penjualan pada perusahaan.
Strategi
internal, seperti membenahi administrasi kantor dalam perusahaan jarang sekali
menjadi pilihan. Padahal justru dengan membenahi manajemen perkantoran akan
memberikan hasil yang signifikan, dengan biaya yang jauh lebih murah,
pengendalian perusahaan dengan manajemen perkantoran yang professional akan
memberikan efisiensi yang besar dalam operasional perusahaan, membangun image
positif dan mendongkrak kinerja perusahaan.
Manajemen
perkantoran itu sendiri dapat didefinisikan sebagai penerapan fungsi-fungsi
manajemen pada sarana dan sumber daya yang memberdayakan pegawai kantor untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang ditetapkan, dengan cara sebaik-baiknya, menggunakan mesin dan
perlengkapan dengan tepat, menggunakan metode yang paling baik, dan memberikan
lingkungan yang kondusif.
Sebagai
suatu proses pencapaian tujuan, maka dalam aktivitasnya perlu strategi atau
langkah-langkah manajerial yang sering disebut sebagai fungsi-fungsi manajemen.
Secara umum ada empat fungsi manajemen yaitu diantaranya planning, organizing,
actuating dan controlling.
Fungsi
administrasi manajemen perkantoran bisa mempengaruhi seluruh kegiatan
organiasasi. Karenanya seorang manager kantor harus memiliki pemahaman yang
luas dan menyeluruh tentang system dan perangkat yang mendukung dalam
organisasinya.
Didalam
sebuah sebuah kantor sebaiknya mempunyai penerapan fungsi-fungsi manajemen
perkantoran yang meliputi : Perencanaan (menetapkan tujuan dan sasaran dari
masing-masing fungsi dalam layanan kantor), Pengoganisasian (mengatur
pengalokasian sarana dan sumber daya kantor , agar tidak terjadi pemborosan dan
juga mengimplementasikan semua perencanaan kantor yang telah dibuat), Pengarahan
(menjelaskan dan mengarahkan karyawan kantor dalam melakukan pekerjaan dan
juga memotivasi karyawan agar selalu bekerja dengan efektif dan efisien searah
dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan), Pengawasan (mengevaluasi
pekerjaan sesuai dengan Standar Operasi Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan
sehingga dapat menjamin terlaksananya prosedur pengawasan kerja yang efektif
dan efisien).
Contoh
kasus di sebuah perusahaan garmen “fancy & luxury” yang didirikan sekitar
10 tahun yang lalu di kota Solo. Perkembangan usaha lambat namun stabil. Selain
dipasarkan di beberapa department store, perusahaan juga membuka outlet
sendiri. Saat ini perusahaan mempunyai 4 outlet di berbagai kota. Sebagai owner
Larasati mengelola sendiri semua kegiatan usahanya, dibantu 4 supervisor di
masing-masing outlet. Penetapan supervisor Larasati memilih salah satu
karayawan dari setiap cabangnya yang paling jujur dan teliti. Dengan menangani
sendiri seluruh kegiatan operasional dan pemasaran produknya sehingga berakibat
Larasati menjadi kerepotan menanganinya. Dari kasus ini sebaiknya di dalam
perusahaan harusnya mengangkat seorang manajer kantor untuk mengelola seluruh
administrasi perusahaan.
Oleh
karena itu, penerapan-penerapan manajemen perkantoran yang efektif selain
berfungsi untuk meningkatkan efisiensi juga mampu membangun “image” perusahaan,
serta mendongkrak kinerja perusahaan. Sehingga dewasa ini banyak perusahaan
yang mulai konsen pada masalah pengelolaan perkantoran. Pekerjaan kantor
semakin lama semakin menonjol dan merupakan bagian yang sangat penting pada
perusahaan-perusahaan modern.
sekian :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar